Belakangan ini erotomania sedang marak diperbincangkan. Dalam dunia medis, erotomania dikenal dengan istilah sindrom de Clérambault. Kondisi ini sering dikaitkan dengan kondisi kesehatan mental seperti skizofrenia atau gangguan bipolar.
Apa itu Erotomania
Erotomania atau disebut juga sindrom de Clérambault adalah bentuk delusi di mana seseorang memiliki keyakinan bahwa orang lain jatuh cinta padanya meskipun tidak ada bukti yang jelas akan hal tersebut. Objek khayalan cinta tidak hanya orang yang dikenal, namun juga bisa selebritas atau orang yang memiliki status sosial lebih tinggi.
Orang yang mengalami erotomania kebanyakan adalah wanita lajang meskipun tidak menutup kemungkinan pria juga mengalaminya. Sindrom de Clérambault masuk dalam kategori gangguan delusi dalam sistem klasifikasi modern seperti DSM-5 dan ICD-11 (International Classification of Diseases, 11th Revision). Meskipun demikian, kondisi ini sering kali terabaikan dalam praktik psikiatri modern karena jarang dijumpai.
Baca Juga: Waspada Tanda-Tanda Skizofrenia pada Remaja
Penyebab Erotomania
Erotomania sering kali dianggap sebagai gejala penyakit kejiwaan yang berkaitan erat dengan skizofrenia, gangguan depresi mayor, gangguan bipolar dan penyakit alzheimer. Erotomania juga merupakan salah satu jenis gangguan delusi.
Penggunaan media sosial menunjukkan keterkaitan dengan erotomania dewasa ini. Media sosial memainkan peran besar dengan memicu delusi dan memperburuk gejala erotomania. Dengan media sosial, seseorang mungkin lebih mudah mengakses informasi objek yang digunakan sebagai delusi, menguntit dan melakukan interaksi yang tidak sehat.
Faktor lingkungan dan faktor genetika juga memainkan peran dalam berkembangnya gangguan delusi seperti erotomania. Selain itu, dalam beberapa kasus stres dan trauma juga memengaruhi berkembangnya erotomania pada seseorang.
Tanda-Tanda Erotomania Menurut Para Ahli
Menurut DSM-5, orang dengan erotomania memiliki beberapa karakteristik khusus, di antaranya:
- Kehadiran delusi bahwa seseorang telah jatuh cinta pada dirinya yang berlangsung selama satu bulan atau lebih
- Tidak adanya bukti bahwa gejala tersebut mengindikasikan skizofrenia, yang menunjukkan bahwa erotomania adalah bentuk gangguan delusional yang terpisah
- Tidak adanya gangguan nyata pada fungsi sehari-hari seperti perilaku yang aneh dan ganjil karena penderita tetap menjalani kehidupan sehari-hari seperti biasa
Baca Juga: Mengenal Pathological Liar, Kebiasaan Suka Berbohong yang Terkait Gangguan Kesehatan Mental
Berbahayakah Erotomania?
Bagaimanapun, erotomania dianggap berbahaya karena dapat memengaruhi kesehatan mental orang yang terlibat. Erotomania juga dapat menyebabkan beberapa masalah, di antaranya:
- Orang yang mengalami erotomania mungkin mengambil tindakan yang merugikan diri sendiri untuk membuktikan keyakinan delusional mereka
- Ketidaksetujuan akan objek delusi yang dikemukakan orang di sekitar dapat memicu kecemasan dan respons yang tidak stabil secara emosional
- Mungkin terjadi penguntitan atau pelecehan verbal dan non verbal
- Interaksi sosial sehari-hari yang bisa terganggu, bahkan menyebabkan hubungan yang terputus
Apabila keyakinan delusional mencapai tingkat yang merugikan, orang yang mengalami erotomania mungkin mendapatkan tuduhan palsu akibat perilaku yang menyebabkan masalah hukum.
Orang dengan erotomania perlu mendapatkan penanganan oleh tenaga kesehatan profesional. Mereka akan memberikan evaluasi menyeluruh, merekomendasikan pengobatan, terapi kognitif dan konseling psikososial untuk membantu memahami dan mengelola konsekuensi sosial dari erotomania.
Ingin tahu lebih lanjut mengenai erotomania? Anda bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan dengan mengunduh aplikasi Ai Care melalui App Store atau Play Store.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr. Monica Salim